Rabu, 07 November 2012

FF SHINee WAEYO?! (Chapter 2)



WAEYO?!

Author : Christy Garda
Main Cast : Choi Sungyoung aka Kim Sungyoung, Choi Minho, Lee Taemin,Kang Minhyuk
Support Cast : Lee Jinki, Kim Jonghyun, Kim Kibum, Hwa Seulrin
Length : Chapter
Genre :Comedy, School life, Horor
Rating : General  
                Sungyoung POV
Aku merasakan tangan dinginnya menyentuh pundakku. "Sungyoung?"tanya suara itu dengan datar, kenapa dia bisa tau namaku? apakah oppa yang memberitahunya? itu tidak mungkin. "Sungyoung?tanya suara itu lagi. Aku mulai kesal dengan suara bass itu. Akhirnya aku membalikkan badan dan menjawabnya "WAEYO?! " tanyaku dengan sedikit menyentak pada suara itu. KYAAAAAAA!!!!!”Aku terkejut saat melihat satu pasang  mata yang besar di depan mataku, stelah aku perhatikan baik-baik  pemilik suara itu adalah... Minho? Choi Minho?
Minho POV
SHINee ’s back back SHINee ‘s back back back back... “Ringtone handphone siapa itu?” tanyaku dalam hati. Aku sedikit penasaran suara itu jadi aku putuskan untuk berdiri dari tempatku dan mencari sumber suara itu. Suara itu terdengar  ada di dekat pintu. Aku terkejut saat  melihat seorang yeoja yang sedang jongkok  menghadap pintu. “Siapa itu?Tapi aku seperti mengenalnya, dari style seragamnya itu seperti Sungyoung.” penasaranku dalam hati. “Sungyoung?” tanyaku pada yeoja itu sambil berjalan mendekatinya. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku ehhmm mungkin dia bukan Sungyoung tapi siapa lagi yang selalu memakai legging, dan legging itu warnanya senada dengan blazer yang dia pakai. Aku yakin itu Sungyoung, jadi aku coba memanggilnya lagi. “Sungyoung?” tanyaku lagi pada yeoja itu sambil memegang pundaknya.
“WAEYO?!” sentaknya sambil membalikkan badannya jadi menghadapku. Aku sempat membelalakan mataku saat dia menyentakku tadi. “KYAAAA!!!” jerit yeoja itu yang memang itu Sungyoung. “Shhhtttt ini aku Minho! Choi Minho!” jelasku pada Sungyoung. “Oh kamu aku kira siapa.” Jawabnya dengan ekspresi datar seolah ekspresi takutnya tadi tidak pernah terjadi. “Apakah kau baru saja meminjam suara kakakmu tadi? Teriakanmu tadi sungguh membuat telingaku sakit.” ucapku padanya. “Hehehe mian” kekehnya atas pertanyaanku.
Author POV
Setelah obrolan mereka selesai tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu dari luar. TOK TOK. Mendengar suara itu mereka berdua terkejut dan Sungyoung lah yang paling heboh saat mendengar ketukan pintu itu. “Ada apa?” tanya Minho saat melihat Sungyoung heboh sendiri. “Itu pasti Wan Woo seonsaengnim! Oh ya Minho kalau dia menanyakan aku kamu jawab tidak tau, arraseo?” jelas Sungyoung pada Minho dan langsung bersembunyi di balik lemari. Minho hanya mengangguk-ngangguk setelah mendengar penjelasan Sungyoung.
KREKKK suara pintu di buka membuat Minho langsung melihat ke arah pintu. “Minho? Sedang apa kamu disini?” tanya Wan Woo seonsaengnim yang baru saja masuk. “Bagaimana si Sungyoung bisa tau itu Wan Woo seonsaengnim?” pikir Minho dalam batinnya. “YA! Kenapa melamun?” pertanyaan Wan Woo seonsaengnim itu membuat Minho terbangun dari lamunannya.”Ehhmm ne?” tanya Minho. “Ahh sudah lupakan! Eh apakah kamu melihat Sungyoung disekitar sini? Eh dan tadi bapak dengar teriakan dari sini, itu siapa?”pertanyaan Wan Woo seonsaengnim membuat Minho sedikit kikuk. “ehmm saya tidak melihat nya kok, eh itu tadi saya.” Jawab Minho berbohong. “Mana mungkin suaramu seperti perempuan.” Tanya guru itu lagi. “Tadi saya terjatuh dari kasur.” Jawab Minho berbohong lagi. “Isshhh ya sudah kalau begitu.” Ucap guru itu dan terus meninggalkan Minho di ruang UKS.
“BAGUS!” sorak Sungyoung pada Minho sambil mengajungkan ibu jarinya. “Huuuffhh kamu berani bayar berapa menyuruh aku seperti ini?” keluh Minho pada Sungyoung yang sedang ketawa-ketawa ga jelas. “Tenang aku akan mentraktirmu ice cream, hehehe” jawab Sungyoung dengan senang. “Kamu itu tidak berubah ya dari dulu, dari waktu TK sampai sekarang SMA masih saja begitu” ucap Minho sambil berjalan untuk duduk di tepi kasur. “Wae? Bukannya kamu sudah tau sifatku dari dulu?”jawab Sungyoung sambil mengikuti Minho. “Iyalah bagaimana aku bisa tidak tau sifatmu. Aku,Kamu,Jonghyun,dan Taemin sudah berteman sejak balita, bahkan orang tua kita saja sudah sangat dekat.”jelas Minho. “Benar juga! Key,Onew, dan Seulrin saja sudah sangat dekat dengan kita , padahal aku baru mengenal mereka waktu kelas 2 SMP” cerita Sungyoung.
“Oh ya Sungyoung apakah orang tua mu masih sibuk dengan pekerjaan mereka?”tanya Minho. “Ya begitulah tapi sekarang mereka sedang ada di rumah dari kemarin, mungkin sekarang mereka akan kembali ke Jepang lagi.Jadi di rumah hanya berdua lagi.” Jawab Sungyoung dengan malas. “Hal itu juga tidak berubah ya, pantas saja kamu dan Jonghyun sangat dekat dan mandiri dari dulu. Jujur saja, reaksi Onew,Key, dan Seulrin saat mereka melihat kedekatan kalian mereka mengira kalian itu pacaran. Lucu bukan?” cerita Minho. “Oh ya?!!  Kenapa ya orang yang pertama melihat aku dekat dengan oppa pasti mereka mengira kami berdua berpacaran? Apakah kami tidak terlihat seperti saudara kembar? Padahalkan kami lahir hanya berbeda 10 menit” Jelas Sungyoung dengan ekspresi bingung. ”Entahlah.” Jawab Minho sambil mengangkat kedua bahunya.
TENG...TENG...TENG bel berbunyi, tanda jam pelajaran berganti. “Minho tolong katakan pada Wan Woo seonsaengnim aku tidak akan ikut pelajaran olahraga, kakiku sakit.” Mohon Sungyoung pada Minho.”Ne~ ya sudah aku duluan ya” ucap Minho sambil meninggalkan Sungyoung. “Ehhmm kenapa dia tadi ada disini ya?” ucap Sungyoung saat Minho telah pergi. “Ya sudah lah”ucap Sungyoung sambil berbaring di kasur. A-yo, himi deulttaen duntadak rhythm-e gidaeyeo oh, suara ringtone handphone Sungyoung pertanda panggilan masuk. “Dari oppa? Ne yobboseyo? Ada apa oppa?” tanya Sungyoung pada Jonghyun. “Gwenchanayo?”tanya Jonghyun khawatir dengan ke adaan dongsaengnya itu. “Ne oppa aku tidak apa-apa kok, eh oppa tolong bilangin ya ke Wan Woo seonsaengnim” ucap Sungyoung pada Jonghyun yang ada di lapangan bawah. “Oh ne, apakah kamu tidak apa-apa disana sendiri?” tanya Jonghyun. ” NE~ eh Minho?” sapa Sungyoung pada Minho yang tadi masuk dan terus duduk di kursi dekat lemari obat. “Minho?! Minho ada di sebelah aku! Kamu menyapa pada siapa?” tanya Jonghyun dengan ekspresi yang benar-benar aneh. “MWO?! Tadi itu jelas-jelas Minho! Oppa kumohon jangan bercanda!” jawab Sungyoung dengan sungguh-sungguh. “Kalau kamu tidak percaya lihat saja sendiri keluar jendela sekarang!” jelas Jonghyun. Sungyoung pun melakukan ada yang diperintahkan oppa itu, dan benar Minho sedang berdiri tepat di samping oppanya itu. “Jadi itu siapa?” tanya Sungyoung pada dirinya sendiri. “KYAAAAA!!!!!” jerit Sungyoung saat wajah melihat wajah namja yang mirip Minho itu, wajah namja itu sangat pucat dan dia tersenyum penuh arti pada Sungyoung.
“SUNGYOUNG?!” teriak Jonghyun saat mendengar teriakan Sungyoung dari UKS dan berlari dengan secepat mungkin menuju UKS di ikuti Minho,Onew,Taemin dan Seulrin. Mereka terkejut saat melihat ekspresi Sungyoung, yang membuat mereka terkejut itu adalah ekpresi datar Sungyoung padahal baru saja  tadi dia berteriak. Sungyoung menatap mereka dengan tatapan malas. “Oppa?” tanya Sungyoung saat melihat Jonghyun ada di depannya. “Ada apa denganmu?!” tanya Jonghyun dengan sangat khawatir dan memeluk Sungyoung. “Anio,aku tidak apa-apa”jawab Sungyoung dengan ekspresi datar. “Sudah cukup hari ini kamu membuatku khawatir!” ucap Jonghyun sambil mempererat pelukannya. “Ehhmmm sebaiknya kita pindah tempat ke kelas saja ya” saran Seulrin saat merasa ada sesuatu yang aneh, memang Seulrin itu bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang biasa. “Baiklah” jawab Onew. Karena kejadian ini mereka jadi tidak mengikuti pelajaran olahraga tadi. Saat di kelas keadaan Sungyoung sudah agak membaik. “Apakah dia namja dan agak mirip MInho?” tanya Seulrin pertama kali pada Sungyoung. “Iya, dan namja itu lagi.” Jawab Sungyoung dengan ekspresi yang mulai biasa. “Lagi?! Berarti sebelumnya kamu pernah melihatnya?” tanya Taemin yang sedari tadi diam. “Iya memang sering malahan, pertama melihatnya aku kira dia hanya lewat saja.” Jawab Sungyoung. “Aku juga sering melihatnya di dekatmu Sungyoung, tapi aku belum pernah melihat wajahnya,memang dia siapa?” jelas Seulrin. “Kalian tau Min hyuk?”tanya Sungyoung pada yang lainnya. “Min hyuk mana?” tanya Onew karena di sekolah ini banyak yang bernama Min hyuk. “Min hyuk. Kang Min Hyuk. Yang banyak orang bilang dia mirip dengan Minho.” Jelas Sungyoung. “Mantan pacarmu itu?! Bukankah dia sudah meninggal 6 bulan yang lalu karna ditusuk oleh perampok itu?!” ucap Jonghyun dan Seulrin bersamaan. “iya memang, tapi belakangan ini dia sering ada di dekatku dan dia selalu tersenyum padaku, entah apa artinya itu” jelas Sungyoung dengan ekspresi yang mulai berubah. “Memang apa yang dia katakan?” tanya Seulrin dengan penasaran. “Mana aku tau!Emang aku bisa mengobrol denganya?!” jawab Sungyoung dengan ekspresi bingung. “Oh iya aku lupa hehe!” jawab Seulrin dengan sedikit tertawa. “Apakah kamu tidak takut? Apakah kamu bisa melihat hantu selain dia? Apakah di suka mengganggumu?” tanya Taemin dengan cepat. “Isshh kamu itu kalau bertanya tidak cukup satu ya? Aku tidak takut karena sudah sering melihatnya dan lagipula Minhyuk itu tidak menyeramkan. Aku juga aneh, aku hanya bisa melihat dia saja. Dia tidak menggangguku, biasanya dia hanya melihatku dari jauh saja.” Jawab Sungyoung atas semua pertanyaan Taemin. “hehehe mian!” jawab Taemin dengan tertawa kecil. “Sudahlah jangan membahas ini lagi.” Ucap Sungyoung dengan malas.
TENG..TENG..TENG... bel tanda pergantian pelajaran pun berbunyi. Jonghyun,Onew, Taemin, Minho, dan Seulrin pun keluar kelas untuk berganti seragam dengan seragam bisa dan meninggalkan Sungyoung sendiri. Kelas itu terlihat sangat sepi tapi tidak bagi Sungyoung karena dia melihat Minhyuk berdiri di dekat papan tulis di depannya. “Minhyuk-ah maaf, semua tidak akan terjadi bila waktu itu aku datang lebih awal dan sebelum perampok itu datang, Mianhae” ucap Sungyoung dengan menunduk dan mulai meneteskan air mata. “Ini semua bukan salahmu, ini memang sudah menjadi takdirku. Walaupun waktu itu kau datang lebih awal bila takdirku meninggal disana ya terjadilah , bukankah itu yang selalu kau katakan bila ada orang yang bertanya tentang takdir?”  jawab Minhyuk dan mulai mendekati Sungyoung dan duduk di bangku di depan Sungyoung. “Ya tapikan semua ini terjadi karena aku! Apakah kau tidak menyesal telah berparan denganku waktu itu?” sesal Sungyoung dan sekarang air matanya menetes lebih banyak,membasahi seluruh pipinya. “Sungyoung-ah lihat dan dengarkan aku!” ucap Minhyuk sambil mencoba mengangkat kepala Sungyoung agar bisa melihatnya. “Dengar, aku tidak pernah menyesal berpacaran denganmu dan jangan pernah berpikir seperti itu. Aku bahkan sangat bersyukur aku pernah mengenalmu dalam hidup ini, kau adalah alasan aku untuk hidup tapi Tuhan berkata lain. Harusnya aku yang meminta maaf karena aku tidak bisa menjagamu dengan baik karena aku harus pergi lebih dulu. Mianhae jeongmal mianhae.” Ucap Minhyuk dengan sangat menyesal. Sungyoung hanya bisa menjawab dengan senggukan tangisannya. “Maaf telah membuatmu menangis seperti ini, ingatlah aku tidak pernah suka melihatmu menangis karena itu juga membuatku sedih apalagi jika itu karena aku. Hapuslah air matamu itu, karena sekarang aku tidak bisa menghapusnya dari wajahmu.” Ucap Minhyuk dengan muka yang sangat-sangat menyesal. “Ya Minhyuk-ah jangan perlihatkan muka menyesalmu, itu membuatku tambah merasa bersalah.” Ucap Sungyoung sambil menghapus air matanya. “hehe mian, sepertinya akan ada yang datang!” ucap Minhyuk saat mendengar langkah kaki. “Oh ya?” tanya Sungyoung dengan polos. “Ingatlah Sungyoung-ah kau harus selalu bahagia karena bila kau bahagia akupun ikut merasa bahagia, jadi berbahagialah untukku dan ingat aku selalu mengawasimu walau kau tidak sadar. Jeongmal mianhae, Saranghae.” Ucap Minhyuk sebelum dia menghilang saat Key memasuki kelas. “Nado saranghae, Minhyuk-ah” jawab Sungyoung saat Minhyuk mulai menghilang.
#Di luar kelas
“Huhuhuhu cerita mereka sangat menyedihkan~ si Key mengganggu sekali ! isshh” ucap Seulrin sambil menghapus air matanya. Ternyata sedaritadi Jonghyun, Onew, Minho, Taemin, dan Seulrin mengintip dari jendela. “Memang mereka bicara apa?” tanya Jonghyun karena dia tidak bisa mendengar apapun.”Kalian tidak akan pernah tau!” jawab Seulrin. PLETAK! PLETAK! PLETAK! PLETAK! Suara pukulan keras yang mengenai kepala mereka. “aww!! NUGUYA?!” teriak mereka bersamaan sambil membalikkan badan. “YA! KALIAN BUKANNYA GANTI SERAGAM! KALIAN TIDAK MENDENGAR BEL PERGANTIAN PELAJARAN TADI?!” teriak Wan Woo seonsaengnim yang tiba-tiba datang. “Mian hamnida, seongsaengnim!” ucap mereka serempak dan berlari ke ruang ganti.


To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar