WAEYO?!
Author : Christy Garda
Main Cast : Choi Sungyoung aka Kim Sungyoung, Choi Minho,
Lee Taemin,Kang Minhyuk
Support Cast : Lee Jinki, Kim Jonghyun, Kim Kibum, Hwa
Seulrin
Length : Chapter
Genre :Comedy, School life, Horor
Rating : General
Sungyoung
POV
Aku merasakan tangan dinginnya
menyentuh pundakku. "Sungyoung?"tanya suara itu dengan datar, kenapa
dia bisa tau namaku? apakah oppa yang memberitahunya? itu tidak mungkin.
"Sungyoung?tanya suara itu lagi. Aku mulai kesal dengan suara bass itu.
Akhirnya aku membalikkan badan dan menjawabnya "WAEYO?! " tanyaku
dengan sedikit menyentak pada suara itu. “KYAAAAAAA!!!!!”Aku
terkejut saat melihat satu pasang mata
yang besar di depan mataku, stelah aku perhatikan baik-baik pemilik suara itu adalah... Minho? Choi Minho?
Minho POV
SHINee ’s back back SHINee ‘s back back back back...
“Ringtone handphone siapa itu?” tanyaku dalam hati. Aku sedikit penasaran suara
itu jadi aku putuskan untuk berdiri dari tempatku dan mencari sumber suara itu.
Suara itu terdengar ada di dekat pintu. Aku
terkejut saat melihat seorang yeoja yang
sedang jongkok menghadap pintu. “Siapa
itu?Tapi aku seperti mengenalnya, dari style seragamnya itu seperti Sungyoung.”
penasaranku dalam hati. “Sungyoung?” tanyaku pada yeoja itu sambil berjalan
mendekatinya. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku ehhmm mungkin dia
bukan Sungyoung tapi siapa lagi yang selalu memakai legging, dan legging itu
warnanya senada dengan blazer yang dia pakai. Aku yakin itu Sungyoung, jadi aku
coba memanggilnya lagi. “Sungyoung?” tanyaku lagi pada yeoja itu sambil
memegang pundaknya.
“WAEYO?!” sentaknya sambil membalikkan badannya jadi
menghadapku. Aku sempat membelalakan mataku saat dia menyentakku tadi.
“KYAAAA!!!” jerit yeoja itu yang memang itu Sungyoung. “Shhhtttt ini aku Minho!
Choi Minho!” jelasku pada Sungyoung. “Oh kamu aku kira siapa.” Jawabnya dengan
ekspresi datar seolah ekspresi takutnya tadi tidak pernah terjadi. “Apakah kau
baru saja meminjam suara kakakmu tadi? Teriakanmu tadi sungguh membuat
telingaku sakit.” ucapku padanya. “Hehehe mian” kekehnya atas pertanyaanku.
Author POV
Setelah obrolan mereka selesai tiba-tiba saja ada yang
mengetuk pintu dari luar. TOK TOK. Mendengar suara itu mereka berdua terkejut
dan Sungyoung lah yang paling heboh saat mendengar ketukan pintu itu. “Ada
apa?” tanya Minho saat melihat Sungyoung heboh sendiri. “Itu pasti Wan Woo
seonsaengnim! Oh ya Minho kalau dia menanyakan aku kamu jawab tidak tau,
arraseo?” jelas Sungyoung pada Minho dan langsung bersembunyi di balik lemari.
Minho hanya mengangguk-ngangguk setelah mendengar penjelasan Sungyoung.
KREKKK suara pintu di buka membuat Minho langsung melihat
ke arah pintu. “Minho? Sedang apa kamu disini?” tanya Wan Woo seonsaengnim yang
baru saja masuk. “Bagaimana si Sungyoung bisa tau itu Wan Woo seonsaengnim?”
pikir Minho dalam batinnya. “YA! Kenapa melamun?” pertanyaan Wan Woo
seonsaengnim itu membuat Minho terbangun dari lamunannya.”Ehhmm ne?” tanya
Minho. “Ahh sudah lupakan! Eh apakah kamu melihat Sungyoung disekitar sini? Eh
dan tadi bapak dengar teriakan dari sini, itu siapa?”pertanyaan Wan Woo
seonsaengnim membuat Minho sedikit kikuk. “ehmm saya tidak melihat nya kok, eh
itu tadi saya.” Jawab Minho berbohong. “Mana mungkin suaramu seperti
perempuan.” Tanya guru itu lagi. “Tadi saya terjatuh dari kasur.” Jawab Minho
berbohong lagi. “Isshhh ya sudah kalau begitu.” Ucap guru itu dan terus
meninggalkan Minho di ruang UKS.
“BAGUS!” sorak Sungyoung pada Minho sambil mengajungkan ibu
jarinya. “Huuuffhh kamu berani bayar berapa menyuruh aku seperti ini?” keluh
Minho pada Sungyoung yang sedang ketawa-ketawa ga jelas. “Tenang aku akan
mentraktirmu ice cream, hehehe” jawab Sungyoung dengan senang. “Kamu itu tidak
berubah ya dari dulu, dari waktu TK sampai sekarang SMA masih saja begitu” ucap
Minho sambil berjalan untuk duduk di tepi kasur. “Wae? Bukannya kamu sudah tau
sifatku dari dulu?”jawab Sungyoung sambil mengikuti Minho. “Iyalah bagaimana
aku bisa tidak tau sifatmu. Aku,Kamu,Jonghyun,dan Taemin sudah berteman sejak
balita, bahkan orang tua kita saja sudah sangat dekat.”jelas Minho. “Benar
juga! Key,Onew, dan Seulrin saja sudah sangat dekat dengan kita , padahal aku
baru mengenal mereka waktu kelas 2 SMP” cerita Sungyoung.
“Oh ya Sungyoung apakah orang tua mu masih sibuk dengan
pekerjaan mereka?”tanya Minho. “Ya begitulah tapi sekarang mereka sedang ada di
rumah dari kemarin, mungkin sekarang mereka akan kembali ke Jepang lagi.Jadi di
rumah hanya berdua lagi.” Jawab Sungyoung dengan malas. “Hal itu juga tidak
berubah ya, pantas saja kamu dan Jonghyun sangat dekat dan mandiri dari dulu.
Jujur saja, reaksi Onew,Key, dan Seulrin saat mereka melihat kedekatan kalian
mereka mengira kalian itu pacaran. Lucu bukan?” cerita Minho. “Oh ya?!! Kenapa ya orang yang pertama melihat aku
dekat dengan oppa pasti mereka mengira kami berdua berpacaran? Apakah kami
tidak terlihat seperti saudara kembar? Padahalkan kami lahir hanya berbeda 10
menit” Jelas Sungyoung dengan ekspresi bingung. ”Entahlah.” Jawab Minho sambil
mengangkat kedua bahunya.
TENG...TENG...TENG bel berbunyi, tanda jam pelajaran
berganti. “Minho tolong katakan pada Wan Woo seonsaengnim aku tidak akan ikut
pelajaran olahraga, kakiku sakit.” Mohon Sungyoung pada Minho.”Ne~ ya sudah aku
duluan ya” ucap Minho sambil meninggalkan Sungyoung. “Ehhmm kenapa dia tadi ada
disini ya?” ucap Sungyoung saat Minho telah pergi. “Ya sudah lah”ucap Sungyoung
sambil berbaring di kasur. A-yo, himi deulttaen duntadak rhythm-e
gidaeyeo oh, suara ringtone handphone Sungyoung pertanda panggilan
masuk. “Dari oppa? Ne yobboseyo? Ada apa oppa?” tanya Sungyoung pada Jonghyun.
“Gwenchanayo?”tanya Jonghyun khawatir dengan ke adaan dongsaengnya itu. “Ne
oppa aku tidak apa-apa kok, eh oppa tolong bilangin ya ke Wan Woo seonsaengnim”
ucap Sungyoung pada Jonghyun yang ada di lapangan bawah. “Oh ne, apakah kamu
tidak apa-apa disana sendiri?” tanya Jonghyun. ” NE~ eh Minho?” sapa Sungyoung
pada Minho yang tadi masuk dan terus duduk di kursi dekat lemari obat. “Minho?!
Minho ada di sebelah aku! Kamu menyapa pada siapa?” tanya Jonghyun dengan
ekspresi yang benar-benar aneh. “MWO?! Tadi itu jelas-jelas Minho! Oppa kumohon
jangan bercanda!” jawab Sungyoung dengan sungguh-sungguh. “Kalau kamu tidak
percaya lihat saja sendiri keluar jendela sekarang!” jelas Jonghyun. Sungyoung
pun melakukan ada yang diperintahkan oppa itu, dan benar Minho sedang berdiri
tepat di samping oppanya itu. “Jadi itu siapa?” tanya Sungyoung pada dirinya
sendiri. “KYAAAAA!!!!!” jerit Sungyoung saat wajah melihat wajah namja yang
mirip Minho itu, wajah namja itu sangat pucat dan dia tersenyum penuh arti pada
Sungyoung.
“SUNGYOUNG?!” teriak Jonghyun saat mendengar teriakan
Sungyoung dari UKS dan berlari dengan secepat mungkin menuju UKS di ikuti Minho,Onew,Taemin
dan Seulrin. Mereka terkejut saat melihat ekspresi Sungyoung, yang membuat
mereka terkejut itu adalah ekpresi datar Sungyoung padahal baru saja tadi dia berteriak. Sungyoung menatap mereka
dengan tatapan malas. “Oppa?” tanya Sungyoung saat melihat Jonghyun ada di
depannya. “Ada apa denganmu?!” tanya Jonghyun dengan sangat khawatir dan
memeluk Sungyoung. “Anio,aku tidak apa-apa”jawab Sungyoung dengan ekspresi
datar. “Sudah cukup hari ini kamu membuatku khawatir!” ucap Jonghyun sambil
mempererat pelukannya. “Ehhmmm sebaiknya kita pindah tempat ke kelas saja ya”
saran Seulrin saat merasa ada sesuatu yang aneh, memang Seulrin itu bisa
melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang biasa. “Baiklah” jawab Onew.
Karena kejadian ini mereka jadi tidak mengikuti pelajaran olahraga tadi. Saat
di kelas keadaan Sungyoung sudah agak membaik. “Apakah dia namja dan agak mirip
MInho?” tanya Seulrin pertama kali pada Sungyoung. “Iya, dan namja itu lagi.” Jawab
Sungyoung dengan ekspresi yang mulai biasa. “Lagi?! Berarti sebelumnya kamu
pernah melihatnya?” tanya Taemin yang sedari tadi diam. “Iya memang sering
malahan, pertama melihatnya aku kira dia hanya lewat saja.” Jawab Sungyoung. “Aku
juga sering melihatnya di dekatmu Sungyoung, tapi aku belum pernah melihat wajahnya,memang
dia siapa?” jelas Seulrin. “Kalian tau Min hyuk?”tanya Sungyoung pada yang
lainnya. “Min hyuk mana?” tanya Onew karena di sekolah ini banyak yang bernama
Min hyuk. “Min hyuk. Kang Min Hyuk. Yang banyak orang bilang dia mirip dengan
Minho.” Jelas Sungyoung. “Mantan pacarmu itu?! Bukankah dia sudah meninggal 6
bulan yang lalu karna ditusuk oleh perampok itu?!” ucap Jonghyun dan Seulrin
bersamaan. “iya memang, tapi belakangan ini dia sering ada di dekatku dan dia
selalu tersenyum padaku, entah apa artinya itu” jelas Sungyoung dengan ekspresi
yang mulai berubah. “Memang apa yang dia katakan?” tanya Seulrin dengan
penasaran. “Mana aku tau!Emang aku bisa mengobrol denganya?!” jawab Sungyoung
dengan ekspresi bingung. “Oh iya aku lupa hehe!” jawab Seulrin dengan sedikit
tertawa. “Apakah kamu tidak takut? Apakah kamu bisa melihat hantu selain dia? Apakah
di suka mengganggumu?” tanya Taemin dengan cepat. “Isshh kamu itu kalau
bertanya tidak cukup satu ya? Aku tidak takut karena sudah sering melihatnya
dan lagipula Minhyuk itu tidak menyeramkan. Aku juga aneh, aku hanya bisa
melihat dia saja. Dia tidak menggangguku, biasanya dia hanya melihatku dari
jauh saja.” Jawab Sungyoung atas semua pertanyaan Taemin. “hehehe mian!” jawab
Taemin dengan tertawa kecil. “Sudahlah jangan membahas ini lagi.” Ucap Sungyoung
dengan malas.
TENG..TENG..TENG... bel tanda pergantian pelajaran pun
berbunyi. Jonghyun,Onew, Taemin, Minho, dan Seulrin pun keluar kelas untuk
berganti seragam dengan seragam bisa dan meninggalkan Sungyoung sendiri. Kelas itu
terlihat sangat sepi tapi tidak bagi Sungyoung karena dia melihat Minhyuk
berdiri di dekat papan tulis di depannya. “Minhyuk-ah maaf, semua tidak akan
terjadi bila waktu itu aku datang lebih awal dan sebelum perampok itu datang,
Mianhae” ucap Sungyoung dengan menunduk dan mulai meneteskan air mata. “Ini
semua bukan salahmu, ini memang sudah menjadi takdirku. Walaupun waktu itu kau datang
lebih awal bila takdirku meninggal disana ya terjadilah , bukankah itu yang
selalu kau katakan bila ada orang yang bertanya tentang takdir?” jawab Minhyuk dan mulai mendekati Sungyoung
dan duduk di bangku di depan Sungyoung. “Ya tapikan semua ini terjadi karena
aku! Apakah kau tidak menyesal telah berparan denganku waktu itu?” sesal
Sungyoung dan sekarang air matanya menetes lebih banyak,membasahi seluruh
pipinya. “Sungyoung-ah lihat dan dengarkan aku!” ucap Minhyuk sambil mencoba
mengangkat kepala Sungyoung agar bisa melihatnya. “Dengar, aku tidak pernah
menyesal berpacaran denganmu dan jangan pernah berpikir seperti itu. Aku bahkan
sangat bersyukur aku pernah mengenalmu dalam hidup ini, kau adalah alasan aku
untuk hidup tapi Tuhan berkata lain. Harusnya aku yang meminta maaf karena aku
tidak bisa menjagamu dengan baik karena aku harus pergi lebih dulu. Mianhae
jeongmal mianhae.” Ucap Minhyuk dengan sangat menyesal. Sungyoung hanya bisa
menjawab dengan senggukan tangisannya. “Maaf telah membuatmu menangis seperti
ini, ingatlah aku tidak pernah suka melihatmu menangis karena itu juga
membuatku sedih apalagi jika itu karena aku. Hapuslah air matamu itu, karena
sekarang aku tidak bisa menghapusnya dari wajahmu.” Ucap Minhyuk dengan muka
yang sangat-sangat menyesal. “Ya Minhyuk-ah jangan perlihatkan muka menyesalmu,
itu membuatku tambah merasa bersalah.” Ucap Sungyoung sambil menghapus air
matanya. “hehe mian, sepertinya akan ada yang datang!” ucap Minhyuk saat
mendengar langkah kaki. “Oh ya?” tanya Sungyoung dengan polos. “Ingatlah
Sungyoung-ah kau harus selalu bahagia karena bila kau bahagia akupun ikut
merasa bahagia, jadi berbahagialah untukku dan ingat aku selalu mengawasimu
walau kau tidak sadar. Jeongmal mianhae, Saranghae.” Ucap Minhyuk sebelum dia
menghilang saat Key memasuki kelas. “Nado saranghae, Minhyuk-ah” jawab
Sungyoung saat Minhyuk mulai menghilang.
#Di luar kelas
“Huhuhuhu cerita mereka sangat menyedihkan~ si Key
mengganggu sekali ! isshh” ucap Seulrin sambil menghapus air matanya. Ternyata
sedaritadi Jonghyun, Onew, Minho, Taemin, dan Seulrin mengintip dari jendela. “Memang
mereka bicara apa?” tanya Jonghyun karena dia tidak bisa mendengar apapun.”Kalian
tidak akan pernah tau!” jawab Seulrin. PLETAK! PLETAK! PLETAK! PLETAK! Suara pukulan
keras yang mengenai kepala mereka. “aww!! NUGUYA?!” teriak mereka bersamaan
sambil membalikkan badan. “YA! KALIAN BUKANNYA GANTI SERAGAM! KALIAN TIDAK
MENDENGAR BEL PERGANTIAN PELAJARAN TADI?!” teriak Wan Woo seonsaengnim yang
tiba-tiba datang. “Mian hamnida, seongsaengnim!” ucap mereka serempak dan
berlari ke ruang ganti.
To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar