Senin, 12 November 2012

FF SHINee WAEYO?! (Chapter 3)



WAEYO?!

Author : Christy Garda
Main Cast : Choi Sungyoung aka Kim Sungyoung, Choi Minho, Lee Taemin,Kang Minhyuk
Support Cast : Lee Jinki(Onew), Kim Jonghyun, Kim Kibum(Key), Hwa Seulrin,Nam Minrin
Length : Chapter
Genre :Comedy, School life, Friendship
Rating : General  


                “Kalian kenapa?” tanya Sungyoung saat melihat Taemin, Seulrin, Minho, Onew, dan Jonghyun memasuki kelas. “Ya begitulah” jawab Seulrin malas. “Apakah gara-gara kepala kalian di pukul Wan Woo seonsaengnim?” tanya Sungyoung lagi. Baru saja mereka akan duduk, mereka dikejutkan dengan pertanyaan Sungyoung tadi. “Bagaimana kau tau?” tanya Taemin dengan muka yang sangat penasaran. “Apa sih yang aku ngga tau?! Hahahaha” jawab Sungyoung sambil tertawa lepas. “Kamu salah ngomong Taemin, jadi aja dia kumat lagi! Ckckckck” ucap Jonghyun. “Diam kau Jonghyun!” teriak Sungyoung pada Jonghyun.

                PLETAK!
Pukulan Jonghyun mendarat mulus di kepala Sungyoung. “Ya! Sakit!” rintih Sungyoung sambil mengelus-ngelus kepalanya. Jonghyun hanya menjawabnya dengan tatapan tajam ke arah Sungyoung. “hehehe mian oppa” ucap Sungyoung  sambil tertawa kecil.

“Celana dalamku! Pasti kamu tidak tau warna celana dalamku!” ucap Onew tiba-tiba yang membuat semua orang meliriknya. “Kalau aku benar kamu mau memberiku apa?” tantang Sungyoung pada Onew. “Aku akan  mentraktirmu ayam!” jawab Onew dengan yakin. “Baiklah, warnanya  abu-abu dengan biru tua dikaretnya. Benar bukan?” tebak Sungyoung dengan sangat yakin.  Mereka hanya bisa diam saat mendengar pernyataan Sungyoung tadi. “Ba-Bagaimana-“ jawab Onew dengan gelagapan. “Aku tunggu traktirannya ya Jinki” jawab Sungyoung dengan riang. Sementara yang lain masih bingung bagaimana cara Sungyoung mengetahuinya.




-Kantin-
                Di kantin mereka ber enam sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Minho dan Seulrin sibuk lomba bertatap mata, dan pada akhirnya Minholah yang selalu menang. “Kenapa?! Bisakah kamu kalah dalam suatu permainan?” tanya Seulrin dengan kesal. “Maaf itu tidak ada dalam kamusku”  jawab Minho sambil menyombongkan dirinya. “HAH?! MWO?! Sinyalnya jelek!PUTUS-PUTUS!HAH?! MWO?!” Ucap Seulrin sambil pura-pura tidak mendengar. “isshh ayo kita ulang lagi!” tantang Minho. “Ayo! Sekarang aku yakin menang!” jawab Seulrin dengan yakin. “1..2...3..” mereka pun mulai menatap mata yang ada di depanya. Tapi lama kelamaan wajah Seulrin makin mendekat dengan wajah Minho. Itu membuat Minho reflek menjauh kebelakang “YA! A-Apa yang mau kamu lakukan?!” tanya Minho gelagapan saat wajah Seulrin makin mendekat. Semakin dekat, dekat, dan akhirnya Minho reflek mengedip. “YEEE!!! Aku menang!!”sorak Seulrin saat melihat Minho mengedip. “YA! Itu Curang! Kita ulangi lagi! Kau tidak boleh memakai cara itu!” tantang Minho lagi. “oke” jawab Seulrin dengan tenang.

                Taemin sibuk menghabiskan banana milk nya yang ke dua dan terus ikut memperhatihan mata Minho yang tidak berkedip-kedip padahal ini sudah hampir 3 menit. Tapi aneh bukannya memperhatikan Seulrin, Minho malah memperhatikan Taemin daritadi. Kadang-kadang Minho juga tersenyum saat memperhatikan Taemin. “Ya! HYUNG! Seulrin disana! Kenapa kau melihat kesini?!” tanya Taemin saat melihat Minho tersenyum padanya. “Dasar aneh. Lebih baik aku memperhatikan yang lain.” Ucap Taemin dalam hatinya sambil mencari sesuatu untuk dia perhatikan.

Sedangkan  Onew dan Sungyoung sibuk menebak-nebak sesuatu. “Apa isi map yang dibawa noona itu?” tanya Onew sambil menujuk yeoja kelas 3 yang lewat.”Map itu berisi formulir untuk  lomba olahraga nanti.” Jawab Sungyoung . Onew pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri yeoja itu dan bertanya “Annyeong noona, bolehkah aku tau isi map itu?” tanya Onew sambil menampilkan senyum manisnya yang membuat siapa saja yang melihatnya seperti terbang tinggi. “Oh ne? Map ini berisi formulir untuk lomba olahraga nanti. Waeyo?” jawab yeoja itu. “Anio, Gomawo noona” jawab Onew sambil melihat Sungyoung yang sedang tertawa-tawa sendiri.

Jonghyun sibuk memperhatikan keanehan dongsaengnya itu. “Sungyoung?” tanya Jonghyun. “ehm wae?” jawab Sungyoung dengan malas. “Anio” jawab Jonghyun sambil membuka bungkus roti yang sedaritadi dia pegang. “Tunggu kau Sungyoung, saat nanti dirumah akan aku introgasi kau” ucap Jonghyun dalam hati.




TENG..TENG..TENG
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi  menandakan semua murid untuk memasuki kelas. Mereka ber enam pun berjalan dengan malas ke kelas. Saat mereka akan memasuki kelas mereka melihat seseorang yang mereka kenal, itu Kibum atau yang biasa mereka sebut Key. Beberapa hari ini dia tidak pernah mengumpul atau sekedar mengobrol  dengan mereka ber enam. “Bukannya itu si Key?” tanya Minho saat melihat Key memasuki kelas. “KEY!” teriak Onew saat menyadari itu Key. Key hanya menoleh ke arah Onew dan tersenyum setelah itu dia berjalan lagi ke kelas.

“Sebenarnya ada apa dengan dia?” tanya Seulrin khawatir. Semua kompak menjawab dengan mengangkat kedua bahu mereka. “Oh ya mungkin dia lagi datang bulan?” jawab Sungyoung dengan wajah yang biasa. “DIA NAMJA!” jawab mereka bersamaan dengan suara yang agak keras. “Bisa jadi kan” jawab Sungyoung dengan wajah tanpa dosa.” Sebaiknya nanti aku tanya langsung saja padanya.” Saran Onew. “oh iya ya! Kan kamu suaminnya dan kita anak-anak kalian. Iyakan appa?” Jawab Taemin sambil menampilkan puppy eyesnya. “isshh salah aku ngomong!” gerutu Onew sambil meninggalkan mereka ke dalam kelas.




-Kelas-
                “Key apa yang sebenarnya terjadi belakangan ini denganmu?” tanya Onew sambil duduk di kursi di depan Key. “EHEMM!!” Minho berdehem dengan suara bass nya saat Onew mulai bertanya. Onew hanya membalasnya dengan tatapan tajam yang malah membuat matanya tambah tidak terlihat. “Eh itu gara-gara... ehmm kau tau Minrin?” jawab Key dengan terbata-bata. “Minrin. Nam Min Rin itu. Bukanya itu Ketua Murid kita? Memang kenapa dengan dia?” tanya Onew dengan sangat penasaran. “Entah kenapa saat aku di dekat dia aku selalu merasa detak jantungku menjadi tidak menentu, apakah kau tau apa artinya itu?” jelas Key dengan sangat detail. “ITU ARTINYA KAU MENYUKAINYA!!” teriak Sungyoung dan Seulrin bersamaan dari bangku paling belakang. Onew dan Key langsung melihat ke arah Sungyoung dan Seulrin saat mendengar teriakan mereka berdua, mereka berdua pun menutup wajah mereka dengan buku. “BUKAN AKU!!” teriak mereka berdua lagi.

                “Apakah itu benar hyung? Apakah aku menyukainya?” tanya Key denga ekpresi yang sangat polos. “Mungkin,tapi biasanya memang begitu kalau kau menyukai seseorang.” Ucap Onew dengan bijak. “WAHH BIJAKNYA KAMBUH!!” teriak Jonghyun dan Taemin bersamaan dari bangku belakang. Untuk sekali lagi Onew di buat kesal dengan tingkah laku mereka. Onew kembali memberi mereka tatapan tajam yang sangat penuh arti. Mereka pun langsung mengedarkan pandangan mereka saat melihat tatapan yang Onew berikan. “Jadi aku harus bagaimana?” tanya Key pada Onew yang membuat Onew menoleh ke arahnya. “ Bagaimana kalau-“ belum sempat Onew menyelesaikan ucapanya, Minrin masuk dengan berlari-lari dan berteriak.

                “BUNDADARI DATANG!!” teriak Minrin dengan sibuk mencari-cari tempat duduknya.Bundadari adalah guru yang paling kece se sekolah ini, tidak ada murid yang tidak tau dia. “YA! Jinki awas itu tempat dudukku!” teriak Minrin saat mengetahui tempat yang dia cari ternyata di duduki Onew. “Ya awas!” sambil menarik Onew agar pergi dari tempat duduknya, hal itu sampai membuat Onew terjatuh. “YA!” teriak Onew karna tidak terima dengan perlakuan Minrin. “Wae?” tanya Minrin pada Onew. “Anio.” Jawab Onew sambil berjalan ke bangkunya yang ada di belakang. “Hay Kibum!” sapa Minrin sambil merapikan bajunya dan siap-siap untuk duduk.

                DEGH!
                Key seperti merasakan ada sesuatu yang memukul dadanya dengan keras saat mendengar Minrin menyapa dirinya. “Apakah benar aku menyukainya?” pertanyaan itu yang dari tadi bergentanyangan dalam kepalanya. “Kibum? Apakah kau sakit? Kenapa wajahmu tegang begitu?” pertanyaan Minrin itu membuat Key terbangun dari lamunannya. “ehm ne? Aku tidak apa-apa kok.” Jawab Key gelagapan sambil menundukan kepalanya.




                TENG..TENG..TENG
Bel pulang sekolah pun berbunyi, menandakan sudah waktunya semua murin untuk pulang ke rumah masing-masing. “huhhhffhhh hari yang sangat berat!!” keluh Sungyoung sambil menghela napas panjang. “Sungyoung ayo kita pulang, lihat langitnya sudah mendung” ucap Jonghyun sambil menadahkan kepalanya ke atas. “Baiklah, tapi bagaimana dengan sepedaku?” tanya Sungyoung saat mengingat sepedanya yang rusak itu. “Itu gampang yang penting sekarang kita pulang dulu” jawab Jonghyun. “ne~” jawab Sungyoung dengan pasrah atas perintah oppanya itu. “Kalian semua kita duluan ya!” ucap Jonghyun dari kejauhan. “Eh nanti jam 2 kita main ke rumah kalian ya!!” Ucap Seulrin agak berteriak karena mereka mulai jauh.




-Jonghyun and Sungyoung house-
                Jonghyun dan Sungyoung masuk setelah mereka membuka kunci gerbang dan rumah mereka. “Annyeong?” sapa Sungyoung saat memasuki rumah. “Sepertinya mereka sudah pergi lagi” Ucap Jonghyun sambil mengunci kembali rumahnya. Setelah mendengar perkataan oppanya itu Sungyoung langsung berjalan malas ke arah sofa dan membanting tubuhnya ke sofa dengan posisi tengkurap. “Wae?” tanya Sungyoung dengan malas. “Mwo?” tanya Jonghyun sambil berjalan ke arah sofa dan duduk di sofa lain di dekat Sungyoung. “Apakah mereka tidak bisa tinggal di sini dalam sebulan saja? Paling lama mereka di sini hanya tiga hari.” Ucap Sungyoung dengan membenamkan kepalanya di sofa. “Mereka sibuk bekerja juga untuk kita kan Sungyoung” jelas Jonghyunpada dongsaengnya itu. “Aku bersyukur mempunyai saudara kembar sepertimu oppa, walaupun kita tidak mirip. Kau selalu mengerti yang aku maksud, kau selalu mengerti sifatku selama ini. Gomawo oppa” jelas Sungyoung yang membuat ruangan itu sangat sepi, tak ada suara yang keluar dari mulut Jonghyun ataupun Sungyoung, yang terdengar hanyalah suara gemericik hujan dari luar.

                “Oppa?” ucap Sungyoung memecahkan keheningan tadi. “ehm ne?” jawab Jonghyun yang sedari tadi diam memikirkan perkataan dongsaengnya tadi. “Anio” jawab Sungyoung masih dengan muka yang di benamkan dalam-dalam pada sofa. “Baiklah kalau begitu, aku akan ke atas untuk ganti baju” ucap Jonghyun sambil berdiri dari tempat duduknya. “Tunggu!” jawab Sungyoung sambil berdiri. “Aku juga mau ke atas.” Jawab Sungyoung.

                10 menit kemudian

Jonghyun keluar kamarnya sambil membawa gitar. Jonghyun melihat pintu kamar Sungyoung yang masih tertutup. Jonghyun pun menghampiri pintu kamar Sungyoung. “Sungyoung?” Jonghyun memastikan Sungyoung ada didalam. “ehmm” jawab Sungyoung dari dalam. “Apakah kau mau berdiam diri dikamar seperti itu terus?” tanya Jonghyun. “Anio, di luar dingin karena hujan, jadi aku malas” jawab Sungyoung dengan malas. “Ayolah temani aku membuat lagu” mohon Jonghyun. “Baiklah!” jawab Sungyoung dengan bersemangat sambil tiba-tiba membuka pintu. Hal itu membuat Jonghyun kaget dan hampir terjatuh.




-Ruang Tamu-
               
Jonghyun dan Sungyoung sedang asik membuat lagu mereka sendiri. Sampai tiba-tiba ada suara bel rumah berbunyi.”Itu pasti mereka!” ucap mereka bersamaan. Setelah memastikan itu benar-benar mereka, Jonghyundan Sungyoung pun membukakan gerbang untuk mereka. Setelah masuk ke dalam rumah mereka melepas jas hujan mereka masing-masing. “Akhirnya sampai juga! Kenapa ga dari tadi sih bukanya?” omel Seulrin sambil duduk di sofa yang ada di dekatnya. “hehehe mian” jawab Sungyoung sambil mengikuti Jonghyun ke dapur untuk membuat minuman hangat.

“Ini silahkan!” ucap Jonghyun pada yang lain. “Gomawo” jawab Seulrin, Taemin, Minho, Onew. “Oh ya Jinki! Mana ayamnya?” tagih Sungyoung pada Onew. “iya tenang! Nanti sebentar lagi juga datang.” Jawab Onew dengan enteng. “hehehe apakah kamu mau main tebak-tebakan lagi?” tanya Sungyoung dengan menantang. “nanti kapan-kapan” jawab Onew dengan yakin. “Eh sebenarnya kita kesini itu mau ngebahas yang tadi si Key” jelas Minho. “oh itu dia! Aku tau rencana yang bagus!” seru Taemin. “Jadi begini-“

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar