WAEYO?!
Author : Christy Garda
Main Cast : Choi Sungyoung aka Kim Sungyoung, Choi Minho,
Lee Taemin,Kang Minhyuk
Support Cast : Lee Jinki(Onew), Kim Jonghyun, Kim Kibum(Key),
Hwa Seulrin,Nam Minrin
Length : Chapter
Genre :Comedy, School life, Friendship
Rating : General
“Kalian
kenapa?” tanya Sungyoung saat melihat Taemin, Seulrin, Minho, Onew, dan
Jonghyun memasuki kelas. “Ya begitulah” jawab Seulrin malas. “Apakah gara-gara
kepala kalian di pukul Wan Woo seonsaengnim?” tanya Sungyoung lagi. Baru saja
mereka akan duduk, mereka dikejutkan dengan pertanyaan Sungyoung tadi.
“Bagaimana kau tau?” tanya Taemin dengan muka yang sangat penasaran. “Apa sih
yang aku ngga tau?! Hahahaha” jawab Sungyoung sambil tertawa lepas. “Kamu salah
ngomong Taemin, jadi aja dia kumat lagi! Ckckckck” ucap Jonghyun. “Diam kau
Jonghyun!” teriak Sungyoung pada Jonghyun.
PLETAK!
Pukulan Jonghyun mendarat mulus di kepala Sungyoung. “Ya!
Sakit!” rintih Sungyoung sambil mengelus-ngelus kepalanya. Jonghyun hanya
menjawabnya dengan tatapan tajam ke arah Sungyoung. “hehehe mian oppa” ucap
Sungyoung sambil tertawa kecil.
“Celana dalamku! Pasti kamu tidak
tau warna celana dalamku!” ucap Onew tiba-tiba yang membuat semua orang
meliriknya. “Kalau aku benar kamu mau memberiku apa?” tantang Sungyoung pada
Onew. “Aku akan mentraktirmu ayam!”
jawab Onew dengan yakin. “Baiklah, warnanya
abu-abu dengan biru tua dikaretnya. Benar bukan?” tebak Sungyoung dengan
sangat yakin. Mereka hanya bisa diam
saat mendengar pernyataan Sungyoung tadi. “Ba-Bagaimana-“ jawab Onew dengan
gelagapan. “Aku tunggu traktirannya ya Jinki” jawab Sungyoung dengan riang.
Sementara yang lain masih bingung bagaimana cara Sungyoung mengetahuinya.
-Kantin-
Di
kantin mereka ber enam sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Minho dan Seulrin
sibuk lomba bertatap mata, dan pada akhirnya Minholah yang selalu menang.
“Kenapa?! Bisakah kamu kalah dalam suatu permainan?” tanya Seulrin dengan
kesal. “Maaf itu tidak ada dalam kamusku”
jawab Minho sambil menyombongkan dirinya. “HAH?! MWO?! Sinyalnya
jelek!PUTUS-PUTUS!HAH?! MWO?!” Ucap Seulrin sambil pura-pura tidak mendengar. “isshh
ayo kita ulang lagi!” tantang Minho. “Ayo! Sekarang aku yakin menang!” jawab
Seulrin dengan yakin. “1..2...3..” mereka pun mulai menatap mata yang ada di
depanya. Tapi lama kelamaan wajah Seulrin makin mendekat dengan wajah Minho.
Itu membuat Minho reflek menjauh kebelakang “YA! A-Apa yang mau kamu lakukan?!”
tanya Minho gelagapan saat wajah Seulrin makin mendekat. Semakin dekat, dekat,
dan akhirnya Minho reflek mengedip. “YEEE!!! Aku menang!!”sorak Seulrin saat
melihat Minho mengedip. “YA! Itu Curang! Kita ulangi lagi! Kau tidak boleh
memakai cara itu!” tantang Minho lagi. “oke” jawab Seulrin dengan tenang.
Taemin
sibuk menghabiskan banana milk nya yang ke dua dan terus ikut memperhatihan
mata Minho yang tidak berkedip-kedip padahal ini sudah hampir 3 menit. Tapi
aneh bukannya memperhatikan Seulrin, Minho malah memperhatikan Taemin daritadi.
Kadang-kadang Minho juga tersenyum saat memperhatikan Taemin. “Ya! HYUNG!
Seulrin disana! Kenapa kau melihat kesini?!” tanya Taemin saat melihat Minho
tersenyum padanya. “Dasar aneh. Lebih baik aku memperhatikan yang lain.” Ucap
Taemin dalam hatinya sambil mencari sesuatu untuk dia perhatikan.
Sedangkan Onew dan Sungyoung sibuk menebak-nebak sesuatu.
“Apa isi map yang dibawa noona itu?” tanya Onew sambil menujuk yeoja kelas 3
yang lewat.”Map itu berisi formulir untuk
lomba olahraga nanti.” Jawab Sungyoung . Onew pun berdiri dari tempat
duduknya dan berjalan menghampiri yeoja itu dan bertanya “Annyeong noona,
bolehkah aku tau isi map itu?” tanya Onew sambil menampilkan senyum manisnya
yang membuat siapa saja yang melihatnya seperti terbang tinggi. “Oh ne? Map ini
berisi formulir untuk lomba olahraga nanti. Waeyo?” jawab yeoja itu. “Anio,
Gomawo noona” jawab Onew sambil melihat Sungyoung yang sedang tertawa-tawa
sendiri.
Jonghyun
sibuk memperhatikan keanehan dongsaengnya itu. “Sungyoung?” tanya Jonghyun.
“ehm wae?” jawab Sungyoung dengan malas. “Anio” jawab Jonghyun sambil membuka
bungkus roti yang sedaritadi dia pegang. “Tunggu kau Sungyoung, saat nanti
dirumah akan aku introgasi kau” ucap Jonghyun dalam hati.
TENG..TENG..TENG
Bel tanda masuk kelas pun
berbunyi menandakan semua murid untuk
memasuki kelas. Mereka ber enam pun berjalan dengan malas ke kelas. Saat mereka
akan memasuki kelas mereka melihat seseorang yang mereka kenal, itu Kibum atau
yang biasa mereka sebut Key. Beberapa hari ini dia tidak pernah mengumpul atau
sekedar mengobrol dengan mereka ber enam.
“Bukannya itu si Key?” tanya Minho saat melihat Key memasuki kelas. “KEY!” teriak
Onew saat menyadari itu Key. Key hanya menoleh ke arah Onew dan tersenyum
setelah itu dia berjalan lagi ke kelas.
“Sebenarnya ada apa dengan dia?”
tanya Seulrin khawatir. Semua kompak menjawab dengan mengangkat kedua bahu
mereka. “Oh ya mungkin dia lagi datang bulan?” jawab Sungyoung dengan wajah
yang biasa. “DIA NAMJA!” jawab mereka bersamaan dengan suara yang agak keras. “Bisa
jadi kan” jawab Sungyoung dengan wajah tanpa dosa.” Sebaiknya nanti aku tanya
langsung saja padanya.” Saran Onew. “oh iya ya! Kan kamu suaminnya dan kita
anak-anak kalian. Iyakan appa?” Jawab Taemin sambil menampilkan puppy eyesnya. “isshh
salah aku ngomong!” gerutu Onew sambil meninggalkan mereka ke dalam kelas.
-Kelas-
“Key
apa yang sebenarnya terjadi belakangan ini denganmu?” tanya Onew sambil duduk di
kursi di depan Key. “EHEMM!!” Minho berdehem dengan suara bass nya saat Onew
mulai bertanya. Onew hanya membalasnya dengan tatapan tajam yang malah membuat
matanya tambah tidak terlihat. “Eh itu gara-gara... ehmm kau tau Minrin?” jawab
Key dengan terbata-bata. “Minrin. Nam Min Rin itu. Bukanya itu Ketua Murid
kita? Memang kenapa dengan dia?” tanya Onew dengan sangat penasaran. “Entah
kenapa saat aku di dekat dia aku selalu merasa detak jantungku menjadi tidak
menentu, apakah kau tau apa artinya itu?” jelas Key dengan sangat detail. “ITU
ARTINYA KAU MENYUKAINYA!!” teriak Sungyoung dan Seulrin bersamaan dari bangku
paling belakang. Onew dan Key langsung melihat ke arah Sungyoung dan Seulrin
saat mendengar teriakan mereka berdua, mereka berdua pun menutup wajah mereka
dengan buku. “BUKAN AKU!!” teriak mereka berdua lagi.
“Apakah
itu benar hyung? Apakah aku menyukainya?” tanya Key denga ekpresi yang sangat
polos. “Mungkin,tapi biasanya memang begitu kalau kau menyukai seseorang.” Ucap
Onew dengan bijak. “WAHH BIJAKNYA KAMBUH!!” teriak Jonghyun dan Taemin
bersamaan dari bangku belakang. Untuk sekali lagi Onew di buat kesal dengan
tingkah laku mereka. Onew kembali memberi mereka tatapan tajam yang sangat
penuh arti. Mereka pun langsung mengedarkan pandangan mereka saat melihat
tatapan yang Onew berikan. “Jadi aku harus bagaimana?” tanya Key pada Onew yang
membuat Onew menoleh ke arahnya. “ Bagaimana kalau-“ belum sempat Onew
menyelesaikan ucapanya, Minrin masuk dengan berlari-lari dan berteriak.
“BUNDADARI
DATANG!!” teriak Minrin dengan sibuk mencari-cari tempat duduknya.Bundadari
adalah guru yang paling kece se sekolah ini, tidak ada murid yang tidak tau
dia. “YA! Jinki awas itu tempat dudukku!” teriak Minrin saat mengetahui tempat
yang dia cari ternyata di duduki Onew. “Ya awas!” sambil menarik Onew agar
pergi dari tempat duduknya, hal itu sampai membuat Onew terjatuh. “YA!” teriak
Onew karna tidak terima dengan perlakuan Minrin. “Wae?” tanya Minrin pada Onew.
“Anio.” Jawab Onew sambil berjalan ke bangkunya yang ada di belakang. “Hay
Kibum!” sapa Minrin sambil merapikan bajunya dan siap-siap untuk duduk.
DEGH!
Key
seperti merasakan ada sesuatu yang memukul dadanya dengan keras saat mendengar
Minrin menyapa dirinya. “Apakah benar aku menyukainya?” pertanyaan itu yang
dari tadi bergentanyangan dalam kepalanya. “Kibum? Apakah kau sakit? Kenapa wajahmu
tegang begitu?” pertanyaan Minrin itu membuat Key terbangun dari lamunannya. “ehm
ne? Aku tidak apa-apa kok.” Jawab Key gelagapan sambil menundukan kepalanya.
TENG..TENG..TENG
Bel pulang sekolah pun berbunyi,
menandakan sudah waktunya semua murin untuk pulang ke rumah masing-masing. “huhhhffhhh
hari yang sangat berat!!” keluh Sungyoung sambil menghela napas panjang. “Sungyoung
ayo kita pulang, lihat langitnya sudah mendung” ucap Jonghyun sambil menadahkan
kepalanya ke atas. “Baiklah, tapi bagaimana dengan sepedaku?” tanya Sungyoung
saat mengingat sepedanya yang rusak itu. “Itu gampang yang penting sekarang
kita pulang dulu” jawab Jonghyun. “ne~” jawab Sungyoung dengan pasrah atas
perintah oppanya itu. “Kalian semua kita duluan ya!” ucap Jonghyun dari
kejauhan. “Eh nanti jam 2 kita main ke rumah kalian ya!!” Ucap Seulrin agak berteriak
karena mereka mulai jauh.
-Jonghyun and Sungyoung house-
Jonghyun
dan Sungyoung masuk setelah mereka membuka kunci gerbang dan rumah mereka. “Annyeong?”
sapa Sungyoung saat memasuki rumah. “Sepertinya mereka sudah pergi lagi” Ucap
Jonghyun sambil mengunci kembali rumahnya. Setelah mendengar perkataan oppanya
itu Sungyoung langsung berjalan malas ke arah sofa dan membanting tubuhnya ke
sofa dengan posisi tengkurap. “Wae?” tanya Sungyoung dengan malas. “Mwo?” tanya
Jonghyun sambil berjalan ke arah sofa dan duduk di sofa lain di dekat Sungyoung.
“Apakah mereka tidak bisa tinggal di sini dalam sebulan saja? Paling lama
mereka di sini hanya tiga hari.” Ucap Sungyoung dengan membenamkan kepalanya di
sofa. “Mereka sibuk bekerja juga untuk kita kan Sungyoung” jelas Jonghyunpada
dongsaengnya itu. “Aku bersyukur mempunyai saudara kembar sepertimu oppa,
walaupun kita tidak mirip. Kau selalu mengerti yang aku maksud, kau selalu
mengerti sifatku selama ini. Gomawo oppa” jelas Sungyoung yang membuat ruangan
itu sangat sepi, tak ada suara yang keluar dari mulut Jonghyun ataupun
Sungyoung, yang terdengar hanyalah suara gemericik hujan dari luar.
“Oppa?”
ucap Sungyoung memecahkan keheningan tadi. “ehm ne?” jawab Jonghyun yang sedari
tadi diam memikirkan perkataan dongsaengnya tadi. “Anio” jawab Sungyoung masih
dengan muka yang di benamkan dalam-dalam pada sofa. “Baiklah kalau begitu, aku
akan ke atas untuk ganti baju” ucap Jonghyun sambil berdiri dari tempat
duduknya. “Tunggu!” jawab Sungyoung sambil berdiri. “Aku juga mau ke atas.” Jawab
Sungyoung.
10
menit kemudian
Jonghyun keluar kamarnya sambil
membawa gitar. Jonghyun melihat pintu kamar Sungyoung yang masih tertutup.
Jonghyun pun menghampiri pintu kamar Sungyoung. “Sungyoung?” Jonghyun
memastikan Sungyoung ada didalam. “ehmm” jawab Sungyoung dari dalam. “Apakah
kau mau berdiam diri dikamar seperti itu terus?” tanya Jonghyun. “Anio, di luar
dingin karena hujan, jadi aku malas” jawab Sungyoung dengan malas. “Ayolah
temani aku membuat lagu” mohon Jonghyun. “Baiklah!” jawab Sungyoung dengan
bersemangat sambil tiba-tiba membuka pintu. Hal itu membuat Jonghyun kaget dan
hampir terjatuh.
-Ruang Tamu-
Jonghyun dan Sungyoung sedang
asik membuat lagu mereka sendiri. Sampai tiba-tiba ada suara bel rumah
berbunyi.”Itu pasti mereka!” ucap mereka bersamaan. Setelah memastikan itu
benar-benar mereka, Jonghyundan Sungyoung pun membukakan gerbang untuk mereka.
Setelah masuk ke dalam rumah mereka melepas jas hujan mereka masing-masing. “Akhirnya
sampai juga! Kenapa ga dari tadi sih bukanya?” omel Seulrin sambil duduk di
sofa yang ada di dekatnya. “hehehe mian” jawab Sungyoung sambil mengikuti
Jonghyun ke dapur untuk membuat minuman hangat.
“Ini silahkan!” ucap Jonghyun
pada yang lain. “Gomawo” jawab Seulrin, Taemin, Minho, Onew. “Oh ya Jinki! Mana
ayamnya?” tagih Sungyoung pada Onew. “iya tenang! Nanti sebentar lagi juga
datang.” Jawab Onew dengan enteng. “hehehe apakah kamu mau main tebak-tebakan
lagi?” tanya Sungyoung dengan menantang. “nanti kapan-kapan” jawab Onew dengan
yakin. “Eh sebenarnya kita kesini itu mau ngebahas yang tadi si Key” jelas Minho.
“oh itu dia! Aku tau rencana yang bagus!” seru Taemin. “Jadi begini-“
To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar